Minggu, 27 Maret 2016

MENAKJUBKAN !!! Ratusan Juta Dari Ubi Jalar

Ubi jalar
Penanaman stek ubi jalar
Ubi jalar
Tanaman ubi jalar berumur 2 bulan
Ketela rambat atau ubi jalar (Ipomoea batatas) ternyata menyimpan rahasia besar yang selama ini belum diperhitungkan oleh banyak orang.  Berdasarkan penelitian tanaman ini mempunyai kandungan gizi yang besar, karbohidrat, protein, vitamin dan kandungan lainnya, informasi detail silahkan cari di wikipedia atau referensi lain.

Ini bukan membahas masalah kandungan gizi, manfaat kesehatan ataupun hasil kreasi makanan olahan tetapi masalah hasil budidaya ubi jalar yang luar biasa. 

Sebelum menghitung hasil analisa usaha, akan saya ulas sedikit mengenai ubi jalar.
Tanaman ubi jalar adalah tanaman merambat, panjang batang bisa menjalar sampai sekitar 1 meter. Jika tidak dirambatkan maka tingginya hanya sekitar 20 cm saja.  Dalam satu batang bisa berkembang menjadi 5 batang atau lebih.  Jenisnya bermacam-macam, warna kulit ada yang merah, ungu dan putih.  Bentuk daun menjari seperti singkong dan ada pula yang lebar seperti daun pohon Gmelina.

Cara budidaya ubi jalar dimulai dengan pemilihan jenis tanah. Pilihlah tanah yang benar-benar gembur dg struktur tanah berpasir seperti bekas abu vulkanik.  Tidak semua ladang atau tegalan berpasir karena tanah liat seperti sawah sangat tidak cocok.  Cara termudah menguji tanah adalah sebagai berikut, basahi tanah lalu ambil segenggam kemudian kepal dengan kuat, kepalan tanah lalu dilempar. Kalau tanah berpasir tanah sekepal tersebut akan mudah hancur, jika tanah liat maka akan tetap menggumpal.

Setelah menemukan lahan yang cocok selanjutnya ditaburi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 20 ton atau sekitar 4 truk.  Sebelum dibajak lahan sebaiknya diairi sampai terendam dan biarkan satu malam.  Lahan lalu dibajak dengan traktor atau sapi supaya gembur dan pupuk dasar bercampur dengan sempurna dengan tanah.  Jenis bajak yang cocok untuk tujuan ini adalah singkal.  Lahan yang sudah dibajak kemudian dibuat guludan memanjang lahan dengan jarak antar guludan 80 cm - 100 cm, tinggi guludan kira-kira 30 cm.  Buat saluran kecil sedalam 5 cm diatas guludan dan taburi pupuk NPK lalu timbun lagi dengan tanah.  Kebutuhan pupuk NPK sekitar 100 kg (2 karung). Pengerjaan ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3 orang selama 3 hari.

Siapkan stek atau potongan ubi jalar sepanjang 20 cm. Hitung kebutuhan stek per hektar, jika jarak antar tanaman 30 cm maka 1 guludan sepanjang 100 m adalah 333 stek, jika jaran antar guludan 1 m maka ada 100 guludan per hektar.  Jadi kebutuhan bibit adalah 333 x 100 = 33.300 stek.

Cara menanam stek sangat mudah, tinggal tancapkan batang bawah sedalam 5-7 cm kedalam guludan, atur jarak antar stek 30 cm. Dengan kondisi tanah masih basah maka stek tidak usah disiram.  Dalam beberapa hari daun stek akan layu, dari batang keluar akar baru dan di ketiak daun akan muncul tunas baru. Penanaman ini membutuhkan 3 tenaga kerja selama 1 hari.

Umur panen ubi jalar adalah 3,5 bulan (105 hari).  Ciri-cici ubi jalar yang sudah siap panen adalah warna batang dan daunnya mulai banyak yang menguning, sudah keluar bunga berbentuk terompet, jika tanaman dibongkar umbinya sudah sebesar lebih dari kepalan tangan orang dewasa.  Jika sudah waktunya maka pemanenan dilakukan dengan cara membongkar guludan ke kanan atau kekiri.  Hati-hati saat membongkar dengan cangkul karena bisa melukai umbi ubi jalar.

Lahan bekas panen ubi jalar dapat digunakan lagi dengan cara membuat guludan baru tanpa pemupukan lagi.  Penggunaan lahan untuk penanaman ubi jalar ini bisa dilakukan selama 3 kali dalam setahun berturut-turut dengan pemberian pupuk cukup 1 kali pada saat tanaman pertama.  Setelah 3 kali pemakaian maka tanah sudah banyak kehilangan unsur haranya sehingga berlu diselingi dengan tanaman palawija kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang tunggak, kacang panjang, kedelai atau jagung.

Saatnya yang kita tunggu-tunggu menghitung hasil usaha ubi jalar.  Dalam satu hektar sekali panen menghasilkan 10 ton (10.000 kg) x Rp 4.200,-/kg (harga di ladang) = Rp 42.000.000,-.  Dalam 1 tahun 3 kali panen sehingga Rp 42.000.000,- x 3 kali panen = Rp 126.000.000,-

Bagaimana menurut anda luar biasa bukan? Jika anda tertarik silahkan hitung sendiri biaya yang diperlukan berdasarkan keterangan diatas tinggal sesuaikan harga barang, bahan, sewa dan upah tenaga kerja yang berlaku di daerah anda masing-masing.
Selamat mencoba semoga berhasil. (*.*)

Rabu, 23 Maret 2016

Tanaman Bawah Sengon

Banyak orang yang belum tahu bahwa Sengon termasuk dalam family leguminoseae.  Dalam akar serabutnya terdapat bintil akar atau bakteri Rhizobium yang dapat mengikat Nitrogen bebas menjadi nitrit dan nitrat. Nitrat akan terserap tanaman yang fungsinya seperti pupuk urea.

Dengan adanya bakteri Rhizobium dalam akar menyebabkan tanah di bawah tanaman Sengon menjadi sangat subur, gembur, porositas naik dan banyak mengandung humus/pupuk organik dari daun-daun yang jatuh.

Berikut ini jenis tanaman yang dapat di bawah tegakan Sengon sampai dengan umur 3 tahun.
1. Jahe
2. Kunyit
3. Talas
4. Porang
5. Tebu
6. Cabai
7. Tomat
8. Nanas
9. Pepaya
10. Ketela rambat


Setelah berumur 3 tahun tanaman Sengon hendaknya dijarangi pohon yang jelek dan tertekan hingga tersisa tanaman bagus 450 - 500 pohon sehingga pertumbuhannya bisa maksimal.
Selamat menanam. (*.*)

Senin, 21 Maret 2016

Jarak Tanam Sengon

Sebagian besar orang selalu bertanya kepada saya setelah saya jelaskan tata cara budidaya tanaman Sengon.  Berapa jarak tanam yang ideal dan berapa jumlah tanaman per hektar ?.
Saya mulai dari cara menghitung kebutuhan bibit per hektar.  Luas 1 hektar dalam ukuran lain adalah 10.000 m2 atau kalau diukur dengan jarak adalah 100 m x 100 m. Jumlah bibit per hektar diukur dari luas lahan dibagi luas jarak antar tanaman. Misalnya luas lahan 10.000 m2 ditanami Sengon dengan jarak 2m x 2m, luas jarak tanam adalah 2 x 2 = 4 m2. Jadi kebutuhan bibit adalah 10.000/4 = 2.500 pcs.
Berapa jumlah bibit yang ideal per hektar ? Ada banyak teori yang menyebutkan jumlah.  Masing-masing jarak tanam ada tujuannya. Tapi secara prinsip dapat saya simpulkan bahwa :
  1. Jarak tanam semakin rapat, pohon akan tinggi dan lurus tetapi batang akan tetap kecil, boros bibit dan biaya
  2. Jarak tanam semakin jarang, pohon akan pendek dan banyak cabang tetapi batang akan cepat besar, hemat bibit dan biaya
  3. Volume kayu saat panen per hektar rata-rata 150 m3, ada yang sampai 200 m3. Tidak masuk akal jika ada yang menyebut bisa mencapai 1.000 m3
  4. Harga log kayu Sengon dengan volume yang sama lebih mahal yang diameter besar daripada yang diameter kecil

Dari kesimpulan diatas bahwa untuk tujuan budidaya secara pribadi saya akan menanam Sengon dengan jarak tanam 3m x 3m dengan jumlah 1.100 bibit per hektar.  Setelah berumur 3 tahun dilakukan penjarangan, buang pohon yang kecil sehingga sisa pohon menjadi 450 - 500 tanaman per hektar. Volume akhir misalnya 150 m3. Hasil jual 150 m3 x Rp 900.000,- = Rp 135.000,-.
Pertimbangan petani untuk jarak tanam agak lebar misalnya 4m x 4m adalah supaya disela-sela tanaman sengon bisa ditanami tanaman pangan setidaknya sampai Sengon berumur 2 tahun.  Selamat mencoba ! (*_*)