Senin, 30 Januari 2017

Kolaborasi Sengon dan Padi Gogo


Penanaman sengon secara konvensional umumnya tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif terutama penyiraman. Biasanya kita hanya mengandalkan hujan turun pada musimnya sehingga tanah di bawah tegakan sengon biasanya kurang dikelola secara maksimal. Sebenarnya tanah tadah hujan masih bisa dikelola untuk memaksimalkan produktivitasnya diantaranya dengan menanam padi gogo.

Padi gogo adalah jenis padi yang tidak memerlukan lahan sawah khusus dengan genangan air yang melimpah.  Dengan sistem penanaman dapat dipilih antara menyebar benih, dengan larikan maupun dengan tugal. Sayangnya padi gogo di bawah tegakan sengon produktivitasnya tidak sebesar padi sawah yaitu sekitar 3-4 ton/ha. Umur padi gogo juga sedikit lebih panjang yaitu 110-120 hari.

Sebagaimana persiapan lahan tanaman pada umumnya, pada saat musim hujan perlu dilakukan penggemburan tanah dengan bajak mesin atau bajak sapi.  Sebagai pupuk dasar diperlukan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton per hektare yang diberikan pada saat lahan dibajak, Kemudian pupuk Urea 150 kg, SP-36 sebanyak 75 kg dan KCl 50 kg diberikan pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam.  Pemberian pupuk kimia dilakukan dengan membuat jalur seperti parit kecil.  Pupuk ditebarkan sepanjang parit kemudian ditutup tanah kembali.

Hama dan penyakit tanaman padi gogo yaitu wereng, kutu loncat, ulat kilan, ulat grayak, tikus, busuk daun akibat jamur, cendawan fusarium.  Pemberantasan hama dan penyakit menggunakan pestisida dan fungisida yang umum dijual di toko pertanian.

Penanaman sengon untuk tumpangsari dengan padi gogo atau tanaman pertanian dibuat jarak yang agak lebar yaitu 3 x 4 meter supaya bisa memberi ruang sinar matahari yang cukup untuk tanaman dibawahnya.  Tanaman tumpangsari dibawah sengon ini akan dapat berhasil secara maksimal sampai pohon sengon berumur 2 tahun, untuk selanjutnya produktivitasnya akan menurun karena sudah terlalu lebat naungan dari tajuk sengon.

Semoga anda yang memiliki lahan kering dapat mencoba bertanam padi gogo dibawah tanaman sengon dan semoga dapat meningkatkan produktivitas lahan tersebut. Aamiin.

Selasa, 29 November 2016

Mengatasi Moler Inul Penyakit Bawang Merah DENGAN INI

sumber: bakorluh.babelprov.go.id
Penyakit bawang merah ini disebabkan oleh serangan jamur Fusarium oxysporum, Penyakit ini disebut moler atau penyakit inul yang biasanya mudah menyerang pada lahan yang kandungan organik tanahnya rendah.  Serangan mula-mula terlihat daun layu kemudian menguning lalu mengering dan akhirnya mati.  Serangan penyakit moler tidak hanya pada musim hujan saja tetapi juga pada musim kemarau dengan tingkat serangan 15% bahkan bisa 80%.

Jamur fusarium dapat bertahan di tanah dalam jangka waktu yang lama, dapat hidup dalam jaringan tanaman inangnya sehingga penyakit ini sulit dikendalikan.  Fungisida yang dapat mengatasi penyakit ini adalah yang berbahan aktif azoksistrobin dan difenokonazol yang bekerja secara sistemik dalam jaringan tanaman.

Penanganan yang terbukti efektif adalah dengan agen hayati yang tepat yaitu sejenis bakteri menguntungkan misalnya Pseudomonas flouroscens dan cendawan Trichoderma sp.  Hasil penelitian terbaru telah dibuat pestisida hayati dengan bahan bakteri Streptomyces sp. yang ampuh menghambat pertumbuhan cendawan fusarium hingga 45%.  Prinsip kerjanya yaitu dengan menghasilkan antibiotik dan enzim hidrolitik, enzim yang dapat mengurai polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat dan protein.

Cara membuat pestisida ini dengan membuat larutan molase yang ditambah larutan molase (tetes tebu) yang ditambah isolat Streptomyces.  Cara menggunakannya cukup menyiramkan larutan pestisida hayati dengan konsentrasi 5 ml per tanaman.  Akhirnya petani bawah merah bisa tersenyum karena dapat menghalau serangan si moler inul.

Senin, 31 Oktober 2016

Buah Naga PANEN SEPANJANG TAHUN

(Source : ruangtani.com)
Tanaman Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) yang telah berumur 3 tahun merupakan tanaman yang sudah stabil berbuah.  Biasanya tanaman buah naga memerlukan bantuan tiang untuk menjaga batang agar tumbuh tegak keatas.  Penyangga bisa berupa tanaman hidup atau tiang beton cor untuk mengikatkan akar rambat pada batang.  Tinggi tiang penyangga adalah 160 cm dan jarak antar tanaman 3 x 3 meter dengan jumlah 4 tanaman tiap tiang.

Pada masa produktif rata-rata tanaman akan berbunga setiap 2 minggu sekali sehingga dalam satu batang bisa ditemukan beberapa fase sekaligus mulai bunga sampai buah siap panen.  Dalam satu bulan tiap tiang tanaman akan menghasilkan 3 kg buah naga masak.  Ketinggian tempat tumbuh yang sesuai untuk buah naga adalah 100 - 500 mdpl.  Jika lokasi geografis penanaman dan pemeliharaan tanaman secara intensif maka buah naga akan berbuah sepanjang tahun.

Pemeliharaan tanaman buah naga meliputi pemupukan, pengairan dan pencegahan hama penyakit.  Pemupukan organik dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg per tiang sedangkan pemupukan kimia dengan NPK sekitar 300-400 gram per tiang.  Pengairan tanaman sebanyak 5-10 liter per tiang, jika musim hujan kebutuhan air tercukupi maka tidak perlu untuk disiram namun jika musim kemarau maka perlu dilakukan penyiraman.  Untuk efisiensi tenaga kerja maka sangat baik jika dibuatkan instalasi penyiraman dengan pipa atau selang.  Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan minyak atsiri dari sereh wangi (Andropogon citratus) sebanyak 1-2 cc kedalam 1 liter air dengan frekuensi sebulan sekali.  Pemakaian minyak sereh sebagai bahan fungisida dan insektisida organik.

Letak geografis lokasi penanaman buah naga berpengaruh pada periode produktif berbuah.  Daerah yang lokasinya di utara garis khatulistiwa ( > 5o LU) akan berbuah selama musim kemarau (Maret-Oktober) sedangkan lokasi di selatan garis khatulistiwa ( > 5o LS) akan berbuah selama musim hujan (November-April).  Sedangkan daerah garis khatulistiwa akan berbuah sepanjang tahun.


Jumat, 30 September 2016

Lada Perdu vs Lada Rambat Mana Yang Lebih Menguntungkan?

Mungkin sebagian orang belum tahu bahwa tanaman lada ada dua macam bentuk fisiknya yaitu jenis lada perdu dan lada rambat.  Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya.  Adapaun beberapa sifat dari keduanya adalah sebagai berikut :
 
1.  Lada Perdu
  • Lebih genjah cepat menghasilkan, mulai berbuah berumur 8 bulan setelah tanam
  • Tingginya kurang dari 1,5 meter sehingga mudah untuk dipanen
  • Tidak perlu tanaman rambatan sehingga biaya budidaya lebih murah
  • Memerlukan lahan yang lebih luas supaya produksinya besar karena perkembangan tajuk melebar
  • Sulit adaptasi saat penanaman bibit di lahan terbuka
  • Lebih rentan terkena penyakit karena mudah terkontaminasi dari tanah
  • Produktifitas rendah, awal berbuah hanya 50 gram sedangkan saat produktif sekitar 700 gram
  • Dapat ditanam di pot untuk skala rumah tangga dan untuk tanaman hias
 
2.  Lada Rambat
  • Lebih lambat menghasilkan, mulai berbuah berumur 3 tahun setelah tanam
  • Tingginya mencapai 4 meter sehingga susah untuk dipanen dan memerlukan tangga
  • Perlu tanaman rambatan sehingga biaya budidaya lebih mahal
  • Memerlukan lahan yang lebih sempit karena perkembangan tajuk keatas
  • Rentan serangan jamur saat di pembibitan, saat dewasa penyakit kuning
  • Lebih Tanah dari serangan penyakit menular karena antar tanaman tidak langsung bersentuhan, harus dilakukan sanitasi lingkungan
  • Produktifitas tinggi, awal berbuah 200 gram sedangkan saat produktif sekitar 2000 gram
Meskipun berbeda sifat dan cara penanamannya, harga lada adalah sama yaitu sekitar Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,-/kg.  Perawatan tanaman dilakukan dengan penyiangan tanaman dari gula, melakukan pemangkasan bagian tanaman sehingga tidak bersentuhan, melakukan pemupukan secara rutin dengan pupuk NPK sebanyak 3 sendok makan (tanaman lada dalam pot, setiap bulan) atau 400 gram per tahun untuk tanaman di lahan.
 
Kendala yang dihadapi petani lada umumnya adalah serangan cendawan atau jamur, penyakit kuning yang disebabkan oleh nematode perusak akar.  Hal ini bias dicegah dengan menanam tanaman Cover Crop yang merambat di Tanah.  Pencegahan serangan cendawan dapat dilakukan dengan fungisida dan agen hayati jenis mikoriza.
 
Selamat berkebun, semoga berbahagia *.*

Jumat, 29 Juli 2016

INI BUKTINYA !!! Membuahkan Lengkeng Tanpa Biaya

Cabang lengkeng berbunga
Saya pernah membaca artikel bahwa pada prinsipnya membuahkan tanaman tanpa musim adalah dengan pengaturan komposisi C/N (C/N Ratio) dan menambahkan komposisi pupuk P dan K yang lebih tinggi. Komposisi C/N yaitu dengan mempertinggi kandungan Karbon (C) dan mengurangi kandungan Nitogen (N). 

Seluruh cabang lengkeng berbunga

Cara sederhana tanpa biaya untuk membuahkan lengkeng adalah dengan melukai batang pohon dengan parang atau pisau di pangkal batang pohon di beberapa bagian.  Tujuan pelukaan adalah untuk menyalurkan karbohidrat ke bagian cabang dan daun untuk mendorong pembentukan bunga dan buah.

Bekas pelukaan batang bawah lengkeng

Syarat pohon lengkeng yang ingin dibuahkan adalah sudah cukup dewasa.  Jika tanaman berasal dari bibit generatif umurnya sekitar 5 tahun sedangkan tanaman dari bibit vegetatif umurnya sekitar 3 tahun sehingga sudah cukup banyak cabang, ranting dan batangnya cukup kuat.

Hasil percobaan pelukaan pohon lengkeng yang berumur 3 tahun dari bibit cangkok telah mengeluarkan bunga yang lebat dengan waktu kurang dari 2 bulan.  Syarat lain yang harus diperhatikan adalah tanaman tidak ternaungi oleh pohon lain sehingga cukup mendapatkan sinar matahari.  Hasil pengamatan pada pohon yang telah saya lukai memang telah mengeluarkan bunga tetapi ada beberapa cabang yang tidak berbunga, usut punya usut ternyata cabang pohon tersebut ternaungi oleh pohon lain sehingga tidak terkena sinar matahari.

Untuk menunjang pembungaan yang sempurna maka sebaiknya buang juga cabang atau ranting yang tidak produktif, biasanya ranting-ranting yang kecil dan cabang air (cabang muda yang tumbuh baru lurus keatas).  Pertahankan bunga dengan penyiraman air yang cukup dan perkuat dengan pupuk pelengkap buah (bisa dibaca di artikel mengatasi bunga/buah rontok).  Selamat mencoba.