Informasi ini memang sudah cukup lama sejak 2008 tapi baru sekarang dapat saya buktikan bahwa singkong gajah memang luar biasa. Dari berbagai sumber disebutkan bahwa singkong gajah berasal dari Kalimantan Timur. Mungkin karena varietasnya dan tanah gambut yang gembur konon kabarnya dalam satu batang menghasilkan umbi seberat 40 kg.
Sekarang bibit singkong gajah sudah tersebar luas di pulau Jawa dengan harga yang bermacam-macam. Anda coba cari informasi di internet banyak yang menjual secara langsung dari petani maupun dari perusahaan. Bagaimana cara memastikan bahwa bibit tersebut asli varietas singkong gajah?. Kadang-kadang ada penjual yang nakal yang mengaku menjual bibit singkong gajah asli padahal bukan. Cara termudah untuk mendapatkan bibit yang asli adalah dengan mendatangi langsung ke petani atau pekebun sekalian meminta informasi sebanyak-banyaknya.
Cara budidaya singkong gajah tidak berbeda dengan singkong biasa. Tahap awal adalah memilih lahan tegalan yang gembur kemudian taburi dengan pupuk kandang sebanyak 50 ton sebagai pupuk dasar. Lahan dialiri air sampai penuh dan biarkan satu malam, kemudian besok paginya dibajak dengan sapi atau traktor. Buat guludan setinggi 30 cm lebarnya kira-kira 120 cm dengan jarak antar guludan 100 cm berupa parit atau saluran air.
Siapkan bibit singkong gajah dengan panjang stek 20 cm. Rendam bagian bawah stek (awas jangan terbalik, bagian bawah adalah calon akar atau umbi dan bagian atas adalah calon tunas yang ditandai dengan mata tunas diatas masing-masing ruas) dengan larutan ZPT atau nutrisi cair sesuai dengan aturan dosis masing-masing produk. Lama perendaman selama satu malam dan tinggi rendaman setinggi 5 cm dari bagian bawah stek.
Cara penanaman singkong gajah cukup sederhana, tancapkan pangkal stek sedalam 7 cm pada dua sisi guludan secara selang-seling (untu walang). Jarak antar tanaman adalah 1 meter x 1 meter, sehingga akan dibutuhkan 10.000 stek/hektare.
Pemupukan dilakukan 1 bulan setelah tanam dengan urea dosis 50 gr per pohon. Cara pemberiannya dengan membuat 2 lubang kecil memakai tugal (gejig) di dekat batang dengan jarak 10 cm. Pemupukan kedua setelah singkong berumur 3 bulan memakai NPK/Phonska sebanyak 50 gr/pohon, caranya seperti diatas.
Pemeliharaan lain adalah membuang batang air yaitu tunas atau batang yang berlebihan. Satu pohon hanya perlu 1-2 batang utama, sisanya boleh dibuang/dipotong. Hama yang biasa menyerang adalah ulat dan belalang menyerang daun bisa dibasmi dengan pestisida biasa sedangkan tikus menyerang umbi bisa dibasmi dengan rodentsida.
Pemanenan dilakukan setelah singkong berumur 6-10 bulan tergantung keinginan petani atau pembeli. Singkong gajah segar tidak tahan lama untuk disimpan sehingga harus ada pembeli sebelum dipanen. Batang singkong untuk keperluan bibit bisa disimpan ditempat yang teduh dengan cara disandarkan dipagar dengan cara terbalik. Jangan memotong-motong batang singkong sebelum mau ditanam karena batang potongan cepat kering dan rusak.
Berapa hasil budidaya singkong gajah dalam 1 hektare?. Pada percobaan saya dalam 1 pohon umur 10 bulan menghasilkan umbi seberat 17,5 kg (lihat gambar). Jika rata-rata 1 pohon menghasilkan 12 kg x 10.000 pohon maka dihasilkan 120.000 kg (120 ton) per hektare. Harga dipasaran saat ini sekitar 1.200,-/kg sehingga hasil total panen adalah 120.000 x Rp 1.200,- = Rp 144.000.000,-/hektare.
Bagaimana dengan anda, tertarik untuk mencoba? (*_*)
terus jualnya itu di mna pak???
BalasHapusJual hsl panen:
BalasHapus- Pengusaha kripik
- Pabrik tapioka
- Pabrik tape
Masing2 kota pasti ada pedagangnya pak
Lokasi dimana pk
HapusBanyak dibudidayakan di Sukabumi Jawa Barat mas. Teman saya ada yang tanam di daerah sana.
HapusBuat pakan ternak bagus.. krn lbh murah. singkong skg harga jatuh dibawah 1000? 600 perak.
BalasHapusMasih ada jual bibitnya pak
BalasHapus