![]() |
Bibit jahe gajah siap tanam |
![]() |
Penanaman dalam bedengan |
Awal mulanya memang kurang yakin bahwa metode ini bisa terbukti berhasil. Pasalnya dulu saya pernah dengar metode penanaman bertingkat ini diterapkan untuk tanaman kencur di Lampung. Dengan bahan dan cara yang sederhana tanaman yang mulanya hanya ditanam seukuran 10 x 10 meter dalam waktu 5 tahun berkembang menjadi 100 x 100 meter atau 1 hektare.
Kini tanaman jahe gajah nyatanya bisa juga ditanam dengan metode yang sama. Pada umumnya varietas jahe di Jawa yang kita kenal ada 3 jenis yaitu Jahe Emprit, Jahe Merah dan Jahe Gajah. Dari ketiga macam jahe tersebut yang produktivitas dan ukurannya paling besar adalah jahe gajah. Untuk petani yang menginginkan keuntungan besar tentunya akan memilih jahe gajah.
Cara penanaman jahe gajah ada 3 macam yaitu langsung ditanam di lahan, ditanam dalam bedengan dan ditanam dalam karung atau polybag. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan terutama faktor biaya dan cara pengerjaannya. Cara penanaman konvensional sejak dulu adalah menggunakan cara pertama, tapi topik yang saya bahas disini adalah menggunakan cara kedua atau ketiga.
Sebelum menyiapkan lahan pastikan dulu ketersediaan bibit jahe gajah. Penjual biasanya menyediakan bibit yang siap tanam setinggi 30 cm atau dalam bentuk rimpang bertunas. Harga bibit siap tanam berkisar Rp 1.500,- sampai Rp 2.500,- per bibit sedangkan rimpang jahe gajah bertunas sekitar Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,- per kg. Bibit dalam bentuk rimpang harus ditumbuhkan dulu dalam hamparan jerami kering dan tutup kembali dengan jerami lalu siram tiap hari, jika tunas sudah 10 cm maka siap ditanam di lahan.
Menanam jahe gajah untuk lahan yang terbatas dan efisien adalah kita memakai cara kedua yaitu membuat bedengan. Kita siapkan lahan yang akan ditanami dengan cara meratakan sehingga lahan menjadi datar. Lahan ini bukan untuk ditanami melainkan hanya untuk dasar bedengan. Siapkan alas bedengan berupa plastik gulungan dan potong sesuai dengan kebutuhan. Siapkan dinding bedengan dengan genteng bekas, batu bata atau talang karet, untuk bahan ini saya lebih menyukai talang karet. Buat bedengan selebar 1 meter dan panjang 10 meter dan pasang talang karet mengelilingi bedengan dengan diberi penjepit/penyangga dari bambu lalu ikat. Pasang plastik di bagian alas yang panjangnya sesuai bedengan.
Siapkan media tanam dengan memakai tanah berpasir halus (lebih cocok tanah berpasir dari lahan sekitar sungai) dan kompos dengan perbandingan 2 : 1. Pemakaian dengan pupuk kandang langsung tidak dianjurkan karena kebanyakan masih mengandung bibit gulma, bibit hama dan penyakit apalagi kalau pupuk masih basah menghasilkan uap/gas yang panas. Anda bisa membeli kompos yang sudah jadi di toko pertanian atau membuat kompos sendiri.
Masukkan campuran media tanah dan kompos yang telah diaduk kedalam bedengan setinggi 10 cm dan ratakan. Ambil bibit lepas polybag dengan hati-hati lalu buat lubang tanam dengan tangan lalu tanam. Jarak antar bibit adalah 20 cm sehingga lebar bedengan 1 meter untuk 5 bibit. Jika panjang bedengan 10 meter maka dibutuhkan bibit 250 bibit per bedeng.
Siram tanaman beberapa hari sekali jika tanah agak kering. Penanaman yang pas adalah awal musim hujan sekitar bulan Desember. Untuk memacu pertumbuhan taburi dengan pupuk organik secukupnya atau semprot dengan pupuk organik cair. Tidak dianjurkan menggunakan pestisida dan pupuk kimia karena hasil produknya tidak organik dan tidak menyehatkan.
Setelah tanaman berumur 1 bulan maka tunas-tunas muda mulai bermunculan antara 5-7 tunas baru. Jika sudah berumur 3 bulan potonglah tumbuhan yang telah tua dan sisakan yang muda. Setelah batang yang sudah tua dipotong lalu bedengan ditimbun lagi setinggi 5 cm dengan media yang sama. Pemotongan dan penimbunan dilakukan berulang-ulang setiap 3 bulan sekali sehingga dalam 1 tahun ada 4 kali pemotongan dan penimbunan. Setelah berumur 1 tahun sekitar bulan November-Desember tanaman jahe gajah dalam bedengan lalu dibongkar.
Hasil panen yang dihasilkan antara Ada yang bilang lebih dari 10 kg/karung tapi kita buat angka rendah 1 kg/rimpang sehingga dalam 1 bedeng dihasilkan 250 rimpang x 1 kg = 250 kg. Jika lahan kavling ukuran 20 x 20 meter dibuat 20 bedengan maka potensi hasil panen jahe gajah adalah 20 bedeng x 250 kg = 5.000 kg. Harga 1 kg jahe gajah Rp 15.000,-/kg x 5.000 kg = Rp 75.000.000,-
![]() |
Hasil panen jahe gajah (img.isroi.com) |
Selamat mencoba... <(*_*)>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar anda disini