Jumat, 27 Agustus 2010

JABON (Anthocephalus cadamba)

tanaman jabon Tanaman Jabon umur 1 tahun milik petani di Malang Jawa Timur

Nama Ilmiah: Anthocephalus chinensis (Lamk), Anthocephalus cadamba Miq. Family: Rubiaceae. Nama Lokal: Jabon, Kelampeyan, Kelampaian, Kelampayan, Samama. Daerah penyebaran: Seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Seluruh Sulawesi, NTB, Irian Jaya.
Habitus: Tinggi pohon mencapai 45 m, bebas cabang 30 m, diameter sampai 160 cm, batang lurus silindris, tajuk tinggi dan cabang mendatar, tinggi banir sampai 1,5 m, kulit luar warna kelabu-coklat sampai coklat, sedikit beralur dangkal.
pohon jabonPohon Jabon berumur 3 tahun dengan diameter 25 cm di lahan yang optimal

Warna: Kayu teras berwarna putih semu kuning muda, lambat laun menjadi kuning semu gading, kayu gubal tak dapat dibedakan dari kayu teras. Tekstur: Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar, arah serat lurus, kadang-kadang agak berpadu. Permukaan licin atau agak licin, permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap.
Pori bergabung 2-3 dalam arah radial, jarang soliter, diameter 130-220 µ, frekuensi 2-5 per mm2. Parenkim agak jarang, dapat dilihat dibawah loupe 10x seperti garis-garis pendek yang tersebar, seringkali 2-3 garis bersambungan dalam arah tangensial diantara jari-jari dan bersinggungan dengan pori, atau membentuk garis-garis panjang yang halus dan merupakan jaringan seperti jala dengan jari-jari. Panjang serat 1.979 µ dengan diameter 54 µ, tebal dinding 3,2 µ dan diameter lumen 47,6 µ.
Berat jenis: 0,42 (0,29 – 0,56), Kelas kuat: III-IV, penyusutan sampai kadar air 12% adalah 3,0% (R) dan 6,9% (T).
Termasuk dalam kelas awet V, daya tahan terhadap rayap masuk kelas II, daya tahan terhadap jamur kelas IV-V.
Mudah untuk venir tanpa perlakuan dengan sudut kupas 92o tebal venir 1,5 mm. Perekat denga urea-formaldehida yang masuk standar Indonesia, Jepang dan Jerman.
Kegunaan: Untuk korek api, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak, pulp, konstruksi darurat ringan.
Tempat tumbuh: Umumnya tumbuh di tanah aluvial lembab dipinggir sungai, peralihan rawa dan tanah kering kadang tergenang air, hidup baik di tanah liat, lempung podsolik coklat, tanah tuf halus atau lempung. Jenis ini perlu iklim basah hingga kemarau, curah hujan A-D, dataran rendah sampai 1000 mdpl.
Pada bekas tebangan, sarad atau ladang, termasuk pohon pionir yang dapat membentuk kelompok hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahaya. Perbanyakan dengan biji disemaikan dulu, dipindah di persemaian sampai 20-30 cm baru ditanam. Dapat pula dibuat dari stump, jarak tanam 2 x 3 m, umur 3 tahun perlu penjarangan.
bibit jabonPersemaian Jabon, umur 4 bulan bibit siap ditanam dengan tinggi 30-40 cm

Pohon berbuah bulan Juni-Agustus, biji kering udara 18-26 juta butir/kg, jumlah buah 33 butir/kg. Buah yang besarnya sedang bisa menghasilkan 8.300 pohon. Biji bisa tahan simpan sampai 1 tahun.
Hama & Penyakit: Tanaman muda bisa dimakan rusa dan banteng, serangga dan jamur Gloeosporium anthocephali yang menyebabkan mati pucuk.
Dalam 3 tahun terakhir ini penanaman Jabon sedang jadi trend. Dalam hitungan ekonomis penanaman Jabon seluas 1 ha selama 6 - 7 tahun akan menghasilkan 125 - 150 juta rupiah.

SENGON LAUT (Paraserianthes falcataria)


Nama Botanis: Paraserianthes falcataria (L), Famili Mimosaceae. Nama Daerah: Jeungjing, sengon laut (Jw); tedehu pute (Slw): rare,selawoku,selawaku merah, seka, sika, sika bot, sikas, tawa sela (Mlk); bae,bai, wahogon, wai,wikkwie (IJ). Daerah Penyebaran : Seluruh Jawa, Maluku, Sulawesi Selatan, Irian Jaya.
Habitus: Tinggi pohon sampai 40m dengan panjang batang bebas cabang 10 – 30 m, diameter sampai 80 cm, kulit luar berwarna putih atau kelabu, tidak beralur, tidak mengelupas, tidak berbanir.


sengon laut
Pohon Sengon umur 6 tahun

Warna kayu: Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda. Warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan warna kayu teras. Tekstur kayu: Kayu agak kasar dan merata. Berat Jenis: 0,33 (0,24 – 0,49). Penyusutan: Penyusutan sampai kering tanur 2,5 % (R) dan 5,2 % (T). Keawetan: termasuk kelas awet IV/V. Daya tahannya terhadap rayap kayu kering termasuk kelas III, sedangkan terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas II-IV. Berdasarkan percobaan kuburan jenis kayu ini termasuk kelas awet IV–V.
Kegunaan: Sebagian besar oleh penduduk Jawa Barat digunakan untuk bahan perumahan (papan, balok, tiang, kaso, dsbnya). Selain itu dipakai untuk pembuatan peti, veneer, pulp, papan semen wol kayu, papan serat, papan partikel, korek api (tangkai & kotak), kelom dan bakar. Dahulu di Maluku dipakai sebagai perisai karena ringan, liat serta sukar ditembus senjata.
Tempat tumbuh: Dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan agak sarang, tanah kering maupun becek agak asin. Tanaman muda tahan kekurangan zat asam sampai 31,5 hari. Menyukai iklim basah sampai agak kering, pada dataran rendah hingga ke pegunungan sampai ketinggian 1500 m dpl.
Permudaan alam jarang bisa terjadi, karena bijinya sukar tumbuh jika tidak diberi perlakuan pendahuluan. Sebelum disemaikan biji harus disiram dengan air mendidih dan dibiarkan terendam selama 24 jam, sehingga daya kecambahnya dapat mencapai 75 – 90 %. Setelah berumur 2-3 bulan anakan dapat ditanam dilapangan, pemindahan sebaiknya dilakukan pada musim hujan. Anakan yang berumur lebih dari 3 bulan harus ditanam dalam bentuk stump dengan jarak tanam 3m x 2m. Batang stup dianjurkan berukuran panjang 5-20 cm dengan diameter 0,5-2,5 cm dengan panjang akar 20 cm.
bibit sengon
Bibit Sengon umur 3 bulan siap ditanam dengan tinggi 30-40 cm

Sengon umumnya berbuah pada bulan Juni – Desember. Buah polong terbuka jika sudah masak dan kering, sehingga bijinya terlempar. Biji yang dikeringkan udara selama 10 – 15 hari dapat disimpan dalam wadah kaleng tertutup selam kira-kira 1 tahun. Biji yang tidak dikeringkan dan disimpan dengan baik, setelah 14 hari daya kecambahnya dapat turun sampai 20 %. Jumlah biji kering udara 40.500 butir per kg atau 36.000 butir per liter.
Hama Penyakit: Tanaman dengan stump akan mudah diserang rayap. Pohon dewasa dapat diserang boktor (Xystocera festiva Pasc), Jamur akar merah (Ganoderma pseudoferum Murr.) dan ulat daun (Terias phatephila Btlr).