Sejarah Waru
Banyak ahli menganggap bahwa Waru (Hibiscus simillis) sebagai sinonim dengan Hibiscus teliaceus, H. celebicus dan H. hastatus. Beberapa ahli lain berpendapat H. simillis sebagai sub species H. teliaceus sehingga menganggap H. simillis sebagai pohon yang kecil, bengkok, tinggi 10-15m dan diameter 40-50cm. Bahkan Backer menganjurkan budidaya jenis ini untuk kayu bakar, Koordus dan Valeton mengganggap bahwa penggunaan kayu Hibiscus simillis hampir tidak dipakai karena kayu terasnya sangat kecil.
Permukaan daun Waru Rangkang tidak berbulu |
Keunggulan Waru
Hasil penelitian Dr.Ir. Djamari Sarpan Resodrikromo menyebutkan ada 2 keunggulan waru dilihat dari sudut ekologi dan ekonomi.
Segi ekologi : Adanya perbaikan kesuburan tanah secara cepat. Waru mempunyai eksodat yang memungkinkan akar mampu menembus batuan dan tanah padas, akar mampu memecah batu menjadi batuan kecil, mampu membentuk ekosistem diperakaran, menumbuhkan jasad renik dan akarnya mampu membentuk mikoriza (mycoriza) sehingga memudahkan tanaman mengambil unsur hara yang tersedia lebih efisien dan menyuburkan tanah secara fisik, biologi maupun kimiawi. Daun yang jatuh akan cepat lapuk menjadi humus sehingga lantai hutan tidak mudah terbakar. Waru mampu memperbaiki hidrologi dengan memperbaiki kualitas air dan mengatur tata air.
Dari segi ekonomi : Mudah ditanam, kemampuan hidup 90%-100% biaya tanam berkurang cukup signifikan, syarat hidup sederhana, penyiapan lahan tidak perlu terlalu bersih sehingga biaya land clearing juga rendah, tanaman umur 1 tahun umumnya telah membentuk tajuk hutan sehingga bisa bersaing dengan gulma sehingga biaya perawatan atau pemeliharaan rendah, tanaman mampu menyuburkan diri sehingga pemakaian pupuk bisa diminimalkan, daur hidup pendek sekitar 12-15 tahun sudah mempunyai diameter 50 cm up dan ini cukup menguntungkan secara ekonomis, sifat fisik kayu dengan berat jenis 0,6 serat halus dan lurus dan mudah dikerjakan kayu ini bisa dipakai untuk berbagai industri kayu dan pertukangan, dapat ditanam dimana saja di daerah tropis kecuali tanah podsol, undulatus dan becek. Dapat hidup baik disegala tingkat kesuburan tanah dan iklim. Cocok pada ketinggian 0-700 mdpl.
Pola Pertumbuhan
Tingkat "Juvenil" adalah pertumbuhan awal yang cepat sehingga tingkat juvenil berakhir pada umur 3 tahun dengan tanda pola percabangan yang tumbuh 5-6 cabang primer secara periodik. Umur 1 tahun terjadi 3 periodisitas percabangan yang berbentuk plagiotroph. Pada tahun kedua mulai terbentuk cabang sekunder. Tingkat "Adolence" yaitu tingkat remaja setelah umur 3 tahun, tumbuh sangat cepat, dimulai dengan terbentuknya bunga. Sudah mulai terbentuk kayu teras. Percabangan juvenis mulai luruh. Tingkat adolence berakhir setelah umur 8 tahun kemudian masuk pada tingkat kedewasaan awal. Tingkat "Adult" merupakan tingkat awal kedewasaan ditandai dengan terbentuknya tajuk, percabangan tersier dan ranting mulai muncul dan berkembang. Pertumbuhan masih nampak tapi lambat. Umur 15 tahun kelihatan pertumbuahn diameter sudah mulai terhenti dan ini merupakan petunjuk masak tebang dan daurnya. Teras kayu telah terbentuk 80%-90% dari luas penampang kayunya. Pada umur 15 tahun diameter pohon mencapai 80 cm dan tinggi batang sekitar 20-25 meter.
Bagian pucuk tanaman Waru Rangkang mempunyai kelopak |
Pengadaan Bibit
Berbeda dengan jenis waru lain, waru jarang sekali menghasilkan biji, oleh karena itu propagasi sebaiknya dilakukan dengan cara stek dan cangkok dari cabang primer dan sekunder. Cara inipun masih sulit dilakukan karena keterbatasan sumber bibit dan ketahanan stek yang hanya 2 hari saja dari pemotongan cabang sampai penyemaian. Penggunaan enzim dan hormon dalam pengangkutan hanya mampu membantu daya hidup stek sampai 5 hari dengan hasil stek 10% - 30%.
Pembuatan kebun bibit
Mengingat sulitnya pengadaan bibit, dianjurkan dalam membuat tanaman hutan waru untuk membuat kebun bibit/kebun pangkas. Jarak tanam 2x3m untuk memberi ruang pada saat percabangan. Penyemaian dilakukan dengan sistem 2 tingkat yaitu tingkat pertama dengan kerudung plastik dan tingkat kedua dengan sarlon 80% untuk menjaga suhu, cahaya dan kelembaban tetap konstan. Untuk menghasilkan bibit yang sehat perlu diberi pupuk kimia tunggal maupun majemuk. Kebun bibit/pangkas mulai dapat dipanen setelah beumur lebih dari 6 bulan setelah tanam dengan pemanenan cabang periode 1.
Diamater tanaman Waru Rangkang umur 15 bulan mencapai 7,5 cm |
Penyiapan lahan dan penanaman
Sebelum penanaman sebaiknya dilakukan pembersihan lahan untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penanaman. Dalam penyiapan lahan untuk tanaman waru tidak perlu dilakukan dengan sempurna karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan kondisi lahan yang kotor dan bergulma. Waru dapat beradaptasi dengan tanaman lain sehingga waru ditanam secara tumpangsari atau berselang-seling diantara jarak tanam 3 x 3 meter.
Waru umur 15 bulan tingginya mencapai 6 meter lebih |
Perawatan dan pemeliharaan
Perawatan berupa penyulaman, pengendalian gulma dan bila perlu pemupukan. Gulma terberat adalah alang-alang dan penjarangan pada umur 5 tahun menyisakan tegakan 300 pohon saja per hektar. Pedoman untuk penjarangan dan tujuan akhir yang diharapkan adalah sesuai dengan pedoman umum teori silvikultur. Pohon yang ditebang untuk penjarangan adalah Pohon kerdil, Pohon sakit, Pohon dengan lentisel yang berlebihan, Pohon dengan pertumbuhan yang sangat cepat yang mengganggu pertumbuhan pohon disekitarnya, Pohon dengan pertumbuhan percabangan yang abnormal, Pohon yang canopy-nya melebar. Penjarangan ditujukan untuk memperoleh : Kualitas batang yang baik, Ruang tumbuh yang optimal, Homogenitas diameter dan atau tinggi pohon.
Tanaman Waru Rangkang sangat cocok untuk peneduh tepi jalan, taman kota, tanaman rehabilitasi dan tanaman produksi. Cabang dan rantingnya yang banyak dan kuat serta daunnya yang lebar membuat kondisi dibawahnya menjadi sangat rindang. Perlu diketahui bahwa istilah Waru Rangkang berbeda-beda tiap daerahnya. Waru Rangkang banyak dijumpai di Kapupaten Trenggalek, Tulungagung dan Blitar. Konon kabarnya ada seorang petani yang memiliki 1 batang Waru Rangkang dengan diameter 100 cm dapat dibuat menjadi 4 buah bak truk. Kayu Waru Rangkang sangat kuat bahkan diyakini lebih kuat daripada Meranti dari Kalimantan. Anda berminat? silahkan budidaya Waru Rangkang. Go Green. ***