Kamis, 26 Mei 2016

COBA TEBAK ! Mana Untung Terbesar Menanam Buah Tanpa Kenal Musim Ini?

Buah tanpa musim
Alangkah menguntungkan jika kita memiliki kebun tanaman buah yang setiap saat berbuah tanpa kenal musim.  Keuntungannya ialah harga buah pasti lebih stabil, pendapatan hasil panen rutin dan pemasarannya pasti lebih mudah.  Potensi hasil panen masing-masing jenis buah tergantung dari cara budidayanya, disini saya tidak membahas tata cara menanam atau budidaya secara lengkap, silahkan mencari literatur yang relevan.

Selain jenis buahnya saya tulis pula potensi hasil panen rata-rata setiap bulannya yang saya kumpulkan dari berbagai literatur.  Hasil panen berupa kuantitas produksi sedangkan harganya bisa menyesuaikan kondisi pasar setiap waktu dan daerah masing-masing.  Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman buah yang bisa kita tanam yang masa panennya tidak mengenal musim.

1.  Pepaya California
Merupakan tanaman yang produktifitasnya tinggi.  Biasanya mulai berbuah berumur 4 bulan setelah penanaman dengan masa produktif 12 sampai 18 bulan.  Dalam 1 pohon menghasilkan 4 buah matang setiap bulannya.  Jika jarak tanam 2 x 3 m maka jumlah tanaman adalah 1.666 phn/ha, maka akan dihasilkan 1.666 pohon x 4 buah = 6.664 kg/bulan/ha dengan asumsi 1 buah beratnya adalah 1 kg.

2.  Buah Naga
Tanaman dengan batang menjulur dan bercabang, biasanya diberi tanaman atau batang rambatan.  Jarak tanam 2 x 2,5 m maka jumlah tanaman adalah 2.000 batang per ha.  Dengan pemupukan intensif 1 kg pupuk kandang dan 0,5 kg NPK tiap bulan maka potensi hasil buah naga adalah 500 - 700 kg per bulan.

3.  Jambu Kristal
Menurut informasi, asal muasal jambu kristal adalah dari Taiwan.  Buah jambu kristal renyah, manis, nyaris tanpa biji dan rasanya manis.  Mulai produktif berbuah umur 8 bulan setelah tanam dengan berat 500 - 900 gram per buah. Pohon jambu kristal berbuah terus-menerus namun pemanenan dapat dilakukan 3 sampai 4 kali setahun dengan potensi hasil 15 - 80 kg/pohon/tahun tergantung besar-kecilnya pohon dan jumlah cabang.

4.  Anggur
Anggur mulai berbuah setelah 1 tahun dari penanaman.  Produksi pada tahun pertama sekitar 5 kg/pohon sekali panen.  Setelah berumur 2 tahun meningkat menjadi 10 kg dan tahun ke-3 menjadi 20-30 kg per pohon.  Buah anggur mulai berbunga sampai siap panen memerlukan waktu 3 bulan.  Setelah panen semua cabang bekas buah dipotong habis (prunning) sehingga menjadi gundul.  Dalam waktu 1 bulan bekas pemotongan cabang akan tumbuh tunas baru dan segera berbunga kembali sehingga dalam setahun dapat panen sebanyak 3 kali.

5.  Semangka dan Melon
Buah semangka dan melon adalah tanaman buah yang sejenis sehingga cara budidaya dan umur tanaman pun sama.  Umur panen semangka adalah 70-100 hari dengan produksi 2-3 buah per tanaman akan didapatkan hasil antara 30-40 ton per ha.

6. Belimbing
Pertama kali berbuah umur 3 tahun setelah tanam.  Di Jawa Timur bibit belimbing unggul berasal dari Blitar.  Lama masa berbuah adalah 3 bulan sejak munculnya bunga sampai buah matang siap panen.  Syarat penting untuk menghasilkan buah yang bagus dan mulus adalah dengan dibungkus sejak buah masih pentil.  Potensi hasil produksi buah belimbing dengan budidaya intensif adalah antara 250 buah/pohon/tahun. Bila jumlah populasi 500 pohon/ha dan berat buah 150 gram, maka hasil produksinya mencapai 18,75 ton/ha/tahun

7.  Apel
Agak berbeda dengan beberapa jenis buah diatas, buah apel lebih spesifik tempat hidupnya yaitu ditempat ketinggian 1000-1200 mdpl, suhu 16o-27oC, kelembaban 75%-85%.  Dengan jarak tanam 3 x 3 meter jumlah tanaman sekitar 1.000 pohon/ha.  Umumnya apel dapat dipanen sebanyak 2 kali dalam setahun dengan produksi 20 ton sekali panen sehingga hasil produksi pertahun adalah 40 ton per hektare.

Demikian beberapa jenis tanaman buah yang dapat panen tanpa musim.  Tanaman buah yang saya pilih tersebut bukan mutlak kebenarannya tetapi hanya dipakai untuk tujuan referensi semata.  Apapun pilihan jenis tanamannya semua terserah kepada anda.  Semoga bermanfaat. (*_*)

Minggu, 15 Mei 2016

CARA MUDAH !!! MENGATASI Rontok Bunga dan Buah

Bunga dan Buah Jambu Air

Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya tidak semua penyebab rontoknya bunga dan buah adalah akibat alam tetapi juga karena faktor kebutuhan unsur hara dalam tanah.  Berikut ini adalah kemungkinan penyebab rontoknya bunga dan buah yang seringkali terjadi pada tanaman sayur dan buah yang kita tanam.

Kekurangan unsur hara

Kurangnya nutrisi pembungaan menjadi penyebab utama kerontokan bunga dan buah.  Nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan bunga adalah pupuk yang mengandung unsur P (SP-36), K (KCl atau KNO3 ) tinggi dan unsur mikro.  Jangan terlalu banyak menggunakan pupuk N dan ZA karena akan menyebabkan tanaman aktif untuk pertumbuhan vegetatif.  Tambahkan kapur dolomit untuk menaikkan keasaman tanah sehingga menjadi pH menjadi normal kembali (pH 6-7).

Kekurangan Air
Air diperlukan untuk proses fotosintesis sehingga menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen.  Glukosa ini yang digunakan untuk pembentukan fase vegetatif dan fase generatif yaitu bunga dan buah.  Kekurangan air menyebabkan pembentukan bunga terganggu, jaringan tanaman akan layu dan akhirnya bunga rontok.  Kelebihan air juga akan mengganggu porositas tanah, akar kekurangan oksigen, penyerapan unsur hara terganggu dan bisa menyebabkan busuk akar.  Aturlah kebutuhan air sesuai dengan kondisi tanaman.

Serangan Hama dan Penyakit
Umumnya hama perusak bunga dan buah adalah sejenis kutu penghisap nutrisi tanaman.  Biasanya menyerang permukaan dan bagian bawah daun.  Hama perontok buah biasanya adalah ulat dan lalat buah misalnya pada buah jambu air, jambu biji dan belimbing.  Semprotlah dengan insektisida dan fungisida, lakukan pembungkusan buah dengan plastik atau kain dan kembangkan dengan agen hayati predator hama.

Angin dan Hujan
Adanya angin kencang dan hujan lebat menyebabkan terganggunya penyerbukan.  Serbuk sari banyak yang terbang dan jatuh sehingga hanya sedikit terjadi penyerbukan.  Pemasangan pembungkus plastik bening akan memperbesar kemungkinan penyerbukan, semprot dengan ZPT dan nutrisi yang mengandung asam amino.

Penyemprotan Bahan Kimia
Penggunaan, pupuk daun, pupuk buah, insektisida dan fungisida juga bisa menyebabkan bunga menjadi rontok.  Bagi bunga penyemprotan bahan-bahan kimia tadi adalah “barang asing” sehingga mengganggu proses pembungaan dengan sempurna.  Jika ingin melakukan penyemprotan dengan bahan kimia di daun entah itu pupuk daun, pupuk buah atau pestisida lakukan sebelum keluar bunga atau tunggulah proses dari pembungaan selesai menjadi bintil buah.

Semoga bermanfaat. Go green !!! (*_*)

Jumat, 06 Mei 2016

BEGINI MUDAH ! Cara Membuat Pestisida Organik


Daun pepaya untuk bahan pestisida

Pemakaian pestisida kimia untuk membasmi hama dan penyakit selain harganya mahal juga tidak ramah lingkungan karena meninggalkan residu beracun di tanah dan di hasil tanaman budidayanya. Solusinya adalah pemakaian pestisida organik dengan bahan-bahan yang alami dari tanaman di sekitar kita.  Bagian tumbuhan yang digunakan untuk bahan pestisida organik umumnya yang mengandung bahan aktif alkaloid, terpenoid, fenolik.  Sifat-sifat bahan aktif tersebut adalah untuk pengusir, penghilang nafsu makan, pemandulan, perlambat pertumbuhan, perlambat terbang untuk jenis-jenis tertentu.  Bagian tumbuhan yang diambil biasanya berasal dari akar, batang, kulit kayu, daun dan buah. Berikut ini beberapa hama yang bisa dibasmi dengan pertisida organik

Serangga penghisap (kepik dan kutu)
Resep 1 = 1 kg daun suren, daun tembakau 1 kg, daun legundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sebanyak 3 liter, gambir 0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500 ml.  Semua bahan dihaluskan dan direndam semalam dalam air kelapa, besoknya disaring dan disimpan dalam jerigen.  Cara pemakaiannya dengan melarutkan 0,5 liter dalam 10 liter air lalu semprotkan ke tanaman.

Resep 2 = 1,5 kg daun inggu, 1,5 kg bunga tahi ayam, 0,5 ons gambir, 3 liter air kelapa dan 500 ml air bersih panas.  Haluskan daun inggu dan bunga tahi lalu rendam dalam air kelapa lalu peras.. Gambir dilarutkan dengan air panas lalu disaring. Kedua larutan dicampur dan siap digunakan.  Konsentrasi 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih.  Semprotkan ke tanaman seminggu 2 kali.

Ulat pemakan daun
2 liter air kelapa, 1 butir ragi tape, 4 ons bawang putih, 0,5 deterjen bubuk dan 4 ons kapur tohor.  Semua bahan dihaluskan dan dicampur kemudian difermentasikan selama 3 minggu.  Setelah terfermentasi larutan disaring dan bisa gunakan dengan cara melarutkan setiap 0,5 liter larutan kedalam 10 liter air, semprotkan ke tanaman.

Cendawan atau jamur
5 ons daun galinggang gajah 5 ons, 3 ons lengkuas, 3 ons jahe, 3 ons bawang putih dan 3 liter ekstrak titonia. Semua bahan dihaluskan dan direndam dalam 3 liter air, besoknya bisa digunakan dengan melarutkan 0,5 liter bahan dalam 10 liter air.

Penyakit yang disebabkan bakteri
1 ikat daun sirih, 2 ons kunyit, 3 ons bawang putih dan 3 liter ekstrak daun titonia.. Haluskan semua bahan dan rendam dalam larutan daun titonia, biarkan 30 menit baru bisa digunakan.  Larutkan 0,5 liter dalam 10 liter air dan semprotkan ke tanaman seminggu 2 kali.

Antraknosa
2,5 ons daun galinggang gajah, 2,5 ons daun tembakau, 2,5 ons daun titonia, 2,5 ons daun legundi, 1 ons garam dan 3 buah gambir. Haluskan dan campurkan semua bahan lalu rendam dengan 1 liter air dan biarkan selama satu malam. Cara pemakaiannya dengan melarutkan pestisida organik kedalam 15 liter air lalu semprotkan ke buah yang terserang.

Pembuatan Pestisida Nabati
Daun Pepaya (Carica papaya)

Daun Pepaya mengandung bahan aktif papain sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.  Caranya campurkan 1 kg daun pepaya segar di rajang, 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen lalu direndam dalam 10 liter air.  Saring larutan lalu semprotkan ke tanaman.

Daun Mimba (Azadirachta indica)

Daun Mimba mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen, dan meliantrol yang merupakan bahan aktif pengendali hama ulat, hama penghisap, jamur, bakteri dan nematoda.  Caranya haluskan 1 kg daun mimba atau 200-300 gr biji nimba: rendam dengan 10 liter air dan biarkan semalam.  Besoknya saring dan disemprotkan ke tanaman.

Daun Sirsak (Annona muricata)

Daun sirsak mengandung bahan aktif Annonain dan Resin untuk mengendalikan hama trip.  Caranya haluskan 50-100 lembar daun sirsak, 15 gr detergen lalu rendam dalam 5 liter air aduk rata dan diamkan semalaman.  Larutkan dalam 10-15 liter air lalu semprotkan ke tanaman.

Srikaya (Annona squamosa)

Srikaya megandung annonain dan resin untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.  Caranya haluskan dan campurkan 15-25 gr biji srikaya, 1 gr detergen lalu rendam dalam 1 liter air dan dibiarkan semalam.  Besoknya larutkan dalam 10 liter air lalu semprotkan ke tanaman.

Tembakau (Nicotiana tabacum)

Daun tembakau mengandung bahan aktif nikotin untuk mengendalikan hama penghisap.  Caranya rajang 250 grm (empat genggam) daun tembakau dan 2 sendok teh detergen lalu rendam dalam 8 liter air selama semalam.  Besoknya saring dan semprotkan larutan hasil penyaringan ke tanaman

Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih efektif untuk mengendalikan kutu daun Myrus persicae dn beberapa hama penghisap.  Cara membuatnya haluskan dan campurkan 100 gr bawang putih, 0,5 liter air, 10 grm detergen dan 2 sendok teh minyak tanah.  Diamkan semalam, besoknya encerkan larutan dengan 10 liter lalu semprotkan ke tanaman.

Berikut beberapa tanaman alternatif yang mempunyai bahan aktif untuk membasmi hama dan penyakit.  Cara pembuatannya silahkan kombinasikan dengan bahan lain seperti cara diatas.

Hama dan penyakit tanaman
Antraknosa
Rimpang alang-alang, daun jambu biji, daun dan biji lada, rimpang lengkuas, daun mimba, daun dan abu sirih

Busuk Batang
Umbi bawang putih

Busuk Buah
Bunga cengkeh Lodoh disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans, rimpang Kencur, rimpang Kunyit, daun Mimba

Busuk Daun
Daun jeruk Nipis, daun Kemangi, biji Mahoni

Hama Gudang
Gudang penyimpanan beras terserang hama Tribolium castaneum dan Sitophilus sp, pakai daun dan biji Lada, daun Pahitan, bunga Piretrum, biji Saga, daun dan abu Sirih, akar Tuba

Herbisida Organik
Batang dan daun Sirih

Kutu Buah
Biji adas, daun Sembung, biji Srikaya

Lalat Buah
Batang Brotowali, daun Wangi, daun Selasih

Lalat Penggerek
Daun dan buah Jarak pagar

Molusca (Hewan bertubuh lunak)
Daun Patah Tulang, akar Tuba

Nematoda
Semua bagian tanaman Babandotan

Penghisap Polong
Daun Mimba

Pestisida Organik
Daun kayu manis

Thrips (Thrips tabaci)/Aphids
Batang Brotowali, biji Srikaya

Tikus
Buah cabe, umbi Gadung

Ulat Daun
Biji Bengkoang, rimpang Jahe, kulit Jambu Mete, daun Mindi, daun Pacar Cina, daun dan batang Tembakau, biji Tembelekan

Ulat Tanah
Biji Mahoni

Walangsangit
Buah Jengkol, bunga Kenikir, biji Mahoni, daun Pandan, daun dan batang Tembakau

Wereng
Biji Mahoni, biji Sirsak

Semoga bermanfaat, go organik ! (*.*)